Kamis, 25 Oktober 2012

KUNJUNGAN DEWAN PUSAT

KUNJUNGAN DEWAN PUSAT HIMPUNAN TANI NELAYAN INDONESIA KE KELOMPOK TANI KECAMATAN TAPUNG HILIR KABUPATEN KAMPAR


SURATNO Ketua HIMPUNAN TANI INDONESIA Kecamatan Tapung Hilir mengatakan bahwa untuk mengerakan petani harus ada kiatnya, namun kiat saja tidaklah cukup dan diperlukan kemauan keras dan gigih dari petani sendiri untuk mencapai CITA –CITA sejahtera dan makmur. Petani selalu tidak berhasil dalam usaha tani karena posisi petani dalam keadaan terjepit baik dalam KETERAMPILAN ,MAUPUN MODAL dan tertekan dari pengaruh pihak pengusaha yang bermodal besar serta berkolaborasi dengan pihak Penguasa. Namun SURATNO tetap optimis bahwa petani yang dipimpinnya mampu berbuat walaupun dengan keadaan serba kekurangan.

Himpunan TANI NELAYAN INDONESIA Ir. Syarifuddin Adek sebagai ketua Umum mengatakan bahwa petani benar didalam posisi lemah tetapi bila mempunyai tekad yang kuat dan bersatu didalam wadah organisasi dapat dipastikan dapat mengerakan memacu usaha tani yang besar serta mandiri. Para ahli pertanian mengumukakan tanpa ORGANISASI petani tidak dapat berbuat apa-apa, maksudnya disini bukanlah mengerakan petani dengan tujuan kekuasaan atau politik.
Musyawarah kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) adalah Organisasi Kemasyarakatan yang didirikan oleh Mayor Jendral Sughanidhie Kato Subroto dimana masyarakat bebas untuk berkumpul didalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan tidak ada afiliasi dengan satu partai politik manapun MKGR dari Rakyat untuk Rakyat dan Milik Rakyat. Didaerah dusun IV Desa Kotagaro Kecamatan Tapung Hilir Kabupaten Kampar Aset MKGR yang luasnya lebih kurang 80.000 Hektar diperoleh dari pelepasan HPH ex PT. tahun 1989, yang ditanda tangani oleh Gubernur Riau Brigjen TNI Imam Munandar. Tanah adalah Rahmat Allah dan dikuasai oleh Negara, tetapi tidak semua tanah dikuasai oleh Negara tidak termasuk tanah Ulayat yang ada di Dusun IV Plambayan Desa Kotagaro yang telah ditetapkan didalam didalam Undang-undang Agraria atau Pertanahan.
Petani itu wajib punya tanah tetapi dewasa ini di Daerah Riau tanah telah habis dikuasai oleh pengusaha dengan cara yang sangat licik dan selalu mengandalkan asas LEGALITAS tetapi tidak mempunyai dasar surat yang benar seperti Penguasaan lahan 19.200 Hektar oleh PT.ARARA ABADI/PT.RAL sekarang petani Dusun IV Plambayan Desa Kotagaro sudah bosan untuk berseteru dengan pihak manapun untuk merebut lahan karena Pihak MKGR telah menghibahkan asetnya setiap petani mendapat 10 hektar setiap petani tanpa memberikan imbalan apapun. Bila diperkirakan asset tersebut dapat diberikan bagi seluruh warga yang ada di Dusun IV Plambayan dan sekitarnya, tegas Ir.Syarifuddin Adek yang juga salah satu Pimpinan Pusat MKGR yang membidangi Tani nelayan.
Pada kesempatan pertemuan dilaksanakan peletakan batu pertama Pembangunan Monumen Bapak MKGR oleh Ketua DPP MKGR yang didampingi oleh Waka PUSTRAP Letkol TNI (Purn) KS PANDIA dan Ketua HTNI Kecamatan Tapung Hilir Suratno. Acara dilanjutkan dengan ceramah Dinamika Kelompok disampaikan oleh Sekjen Lembaga Penyuluhan Swadaya Indonesia (LPSI), Drs. Anas Sahmira dan acara ditutup dengan makan bersama dengan anggota Kelompok Tani Dusun IV Plambayan dibawah Pimpinan SURATNO. .Andre,Hendri,Tim Sindo
Last Updated ( Thursday, 25 October 2012 01:09 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar